Sunday, 1 January 2017

Program-Program TV Favorit saya 2016

 Tahun 2016, saya jarang menonton film terbaru, khususnya yang beredar di bioskop. Selain waktu yang tersita di tesis dan lainnya, juga demi penghematan (maklumlah, mahasiswa beasiswa).  Tapi saya termasuk rajin menonton film dan program di televisi.
Image result for versailles bbc
Versailles: Raja Mentari dan wanita-wanita di sekelilingnya
Berikut adalah beberapa program TV favorit saya. Tentu saja, saya suka juga menonton Big Bang Theory, How I Met Your Mother, CSI, dan khususnya  Law and Order: Special Victim Unit  ,NCIS, Empire,  dan yang terbaru adalah The Goldbergs (karena nuansa nostalgia 1980an). Tapi yang di bawah ini adalah yang khas Inggris dan Eropa.
Sayang, The Returned ,   Black Mirror, Doctor Who, dan Sherlock belum ada lagi tahun 2016. Tapi Sherlock akan main lagi hari ini, 1 Januari.
Berikut beberapa di antaranya:

1.  Versailles (BBC Two)
Ini adalah kisah hidup Sang Raja Mentari, King Louis dari Prancis. Dialah pendiri istana Versailles dan terkenal dengan pernyataan "Aku Adalah Prancis".
Cerita yang mengalir dan penuh konflik, tata budaya dan tata seni yang detil dan sangat mirip dengan aslinya (dengan riset yang begitu mendalam), adalah faktor keberhasilan "sinetron" ini. Desain produksinya kelas dunia. Dan perilaku di dalam istana beserta intrik-intriknya, juga digambarkan secara gamblang dan apa adanya. Termasuk adegan telanjang dan seks yang panjang, tidak hanya dengan lawan jenis tapi juga sesama jenis, yang sempat mengundang kontroversi di Inggris.




Selain menghibur, film ini juga membuka wawasan saya seputar bagaimana berpolitik. Termasuk pemilihan istri dan selir, serta berdiplomasi dengan negara tetangga.
Tak hanya itu, setelah acara itu, ada program khusus sekitar 10 menit, yang mengupas dengan dalam tentang hal-hal yang ada dalam cerita. Inside Versailles mengundang pakar sejarah kostum, sejarah musik dan seni budaya, untuk membahas acara itu, termasuk menghadirkan dan menganalisa lukisan-lukisan terkenal serta peta dan dokumen resmi kerajaan asli lainnya. Tentu ini menarik karena menjembatani antara serial televisi yang, bagaimana pun, "fiksi", dengan fakta-fakta dan ulasan akademis bidang sejarah

Inside Versailles:

2. Victoria (ITV)
Awalnya, saya menonton karena yang jadi Ratu adalah Jenna Coleman, yang adalah Clara sang Impossible Girl, companionnya Doctor Who favorit saya. Tapi ini juga serial yang menarik, tentang bagaimana jika seorang wanita menjadi Ratu di era patriarkal masih merajalela, dan berbagai hal kewanitaan (harus menikah, memilih suami, hingga melahirkan) diatur sedemikian rupa.



3.  Muslims Like Us (BBC Two)
Inilah kisah miniatur kehidupan. Belasan Muslim dari berbagai latar belakang (dari sunni hingga syiah, dari imigran hingga mualaf bule, dari pendukung ISIS hingga gay) di Inggris dikumpulkan di satu rumah. dan dialog pun dimulai, acap kali begitu panas dan meradang. Kadang, beberapa orang non-Muslim diundang untuk berdialog.
Dokumenter dua episode ini penting karena publik Inggris seperti disingkapkan bahwa wajah Islam itu tidak satu, dan ada berbagai macam varian ideologi dan sikap hidup. Juga bahwa seorang Muslim adalah manusia yang manusiawi, dapat tertawa dan terluka.
episode 1: 

Episode 2:



4. Doctor Who Special Christmas (BBC One)
Tentu saja Doctor Who adalah yang paling saya tunggu tahun ini, karena sudah setahun tidak ada lagi yang baru. Dan Steven Moffat pun menyajikan cerita yang keren: tentang seorang pria muda yang secara tak sengaja menelan pil dari luar angkasa (yang hanya ada 4 di seluruh jagat) dan menjadi superhero--tentu karena ini ulah Sang Doctor.


5. Humans musim  2 (Channel4)
Bagi saya, memproduksi film atau program TV sci-fi tidak harus dengan efek spesial yang menelan banyak biaya, tapi yang penting adalah cerita yang kuat, dan pernyataan/pandangan-dunia yang kental tentang semesta fiksi ilmiah, khususnya perspektif seputar Fantasi Nasional. dan Humans adalah kisah drama biasa, dengan latar belakang dunia robot yang mulai berkembang dan berdampak sangat besar bagi keseharian umat manusia.


6. Robot Wars (BBC Two)
Seandainya masa SMP saya menonton acara ini, mungkin saya akan memilih jurusan Fisika untuk kemudian masuk kuliah komputer atau teknik yang ada ilmu robotiknya. Ini program yang memadukan semangat bermain-main dan keterampilan games (budaya pop), kemahiran merumuskan taktik dan strategi pertempuran (militer/olahraga), dan keahlian mendesain membuat robot pembunuh nomor wahid (iptek).



7. Dragon's Den (BBC Two)
Empat orang pengusaha superkaya yang sukses akan memberikan modal dan menjadi pembimbing bagi seorang atau sekelompok pengusaha yang baru, kalau mereka mampu meyakinkan mereka bahwa produknya akan laku di pasaran. Inilah saatnya belajar bisnis, bagaimana mengolah presentasi yang paten dan tak terbantahkan, dan bagaimana mengantisipasi pertanyaan bahkan serangan yang tak terduga.
Ada kalanya saya merasa produknya sangat unik dan bakalan laku di pasaran serta keterampilan presentasi yang meyakinkan, dan salah satu atau dua dari para Dragon akan memberikan dananya. Namun rupanya tak mudah meyakinkan para pengusaha senior itu, dan ada saja celah yang mereka lihat.





8. Graham  Norton Show (BBC One)



Karena di London, dan karena BBC One, para tamu di acara bincang-bincang ini adalah bintang kelas A semua. dan Graham bisa, walau kadang  bitchy dan menyindir, memperlakukan mereka dengan terhormat dan mengungkap sisi-sisi lain yang jarang diungkap.



9. Michael McIntyre’s Big Show (segmen Celebrity Send It All dan Unexpected Star of the Show) (BBC One).

Dalam Celebrity Send It All, seorang tokoh diminta untuk menyerahkan telepon genggamnya, dan sang pembawa acara akan menulis pesan SMS konyol ke semua orang yang ada di dalam kontaknya (kadang itu jaringan kerja puluhan tahun). Dan jawaban-jawabannya kadang tak terduga.
Surprise mengisahkan satu atau sekelompok orang biasa-biasa saja yang "dijebak" ke studio untuk melakukan pentas, dan kadang mengharukan.

Lainnya:
10. QI (BBC Two)
Membahas soal trivia dan hal-hal menarik seputar iptek dan budaya pop. Tahun ini, Stephen Fry diganti dengan Sandi Toksvig


11. The Victorian Slums (BBC Two)

Saya selalu bertanya-tanya: Bagaimana nasib orang fakir miskin, gelandangan, di negeri empat musim? Kalau di Indonesia, mereka bisa tidur di mana saja, kolong jembatan atau pinggir jalan. Nah, program ini merekonstruksi kehidupan miskin di East End di London (sebagai lawan dari West End yang serba berkecukupan) di era Victoria (1860an-1890an). Mereka tinggal dengan kehidupan dan fasilitas yang sama dengan era tersebut (termasuk anak-anak), dan penonton disajikan bagaimana dinamika konflik  berjalan: anak-anak yang terpaksa bekerja, para pengangguran yang kucing-kucingan dengan pemilik kos, kamar yang tidak layak huni, sanitasi dan air yang kotor, dan sebagaimanya.
Salah satu yang menarik, rupanya pernah ada riset mendalam tentang ini, yang melakukan pemetaan tentang orang-orang miskin, yang begitu detil hingga orang bisa tahu data-data tiap orang di tiap kamar dan rumah di East End, untuk kemudian dicari solusinya (misalnya dengan adanya rumah singgah, atau wajib belajar bagi anak-anak yang bermasalah karena mereka lebih suka cari uang).

Jika berminat dan  punya apps IPlayer, atau lainnya, silahkan ditelusuri.

No comments:

Post a Comment