Poster Film "Marlina" di Watershed, yang saya bawa pulang |
Poster Film "Marlina" di Watershed, yang saya bawa pulang |
Poster Film "Marlina" di Watershed, yang saya bawa pulang |
Poster Film "Marlina" di Watershed, yang saya bawa pulang |
April 2 tahun lalu, saya turut merancang putar film dan diskusi "Marlina The Murderer in Four Acts" di Watershed Bristol--bioskop independen terbesar di barat daya Inggris. Ceritanya, Watershed putar film ini di program regular (ya! Marlina diputar di bioskop komersial di UK), terus saya bikin proposal buat bikin acaranya. Dan dikabulkan.
Saat itu saya dibantu kolega sesama S3 UEA, Toby, dan juga dukungan penuh dari KBRI London.
Saat itu saya dibantu kolega sesama S3 UEA, Toby, dan juga dukungan penuh dari KBRI London.
Kebetulan, “Marlina” sedang keliling Britania Raya. Sebelumnya, saya menonton film ini di British Film Institute London—tepatnya: BFI Southbank--dan menyaksikan diskusi Mouly Surya dan Rama Adi dengan penonton di sana setelah pemutaran.
Kembali ke Bristol. Bersama Bu Hana Satriyo, istri dari Pak Dubes yang juga adalah aktivis perempuan, saya ikut menjadi salah satu pembicaranya. Menarik sekali ulasan Bu Hana, perspektif feminisme yang menyegarkan. Sayang saya tidak mendapatkan papernya. Tapi saya sudah usulkan untuk dikirim ke media.
Hari itu, kursi nyaris terisi penuh, sekitar 80%. Dan sebagian besar, non-Indonesia. Dan mereka antusias berdiskusi.
Tentu saja, ajang itu tidak sekadar diskusi dan putar film. Saya berkenalan dan jadi akrab dengan kurator Watershed, misalnya. Dan…saya dapat poster gede “Marlina” versi UK!
Saya baru saja ngeh kalau acara itu diliput oleh The Jakarta Post.
https://www.thejakartapost.com/…/indonesian-film-marlina-tr…
#harifilmnasional #bulanfilmnasional
Kembali ke Bristol. Bersama Bu Hana Satriyo, istri dari Pak Dubes yang juga adalah aktivis perempuan, saya ikut menjadi salah satu pembicaranya. Menarik sekali ulasan Bu Hana, perspektif feminisme yang menyegarkan. Sayang saya tidak mendapatkan papernya. Tapi saya sudah usulkan untuk dikirim ke media.
Hari itu, kursi nyaris terisi penuh, sekitar 80%. Dan sebagian besar, non-Indonesia. Dan mereka antusias berdiskusi.
Tentu saja, ajang itu tidak sekadar diskusi dan putar film. Saya berkenalan dan jadi akrab dengan kurator Watershed, misalnya. Dan…saya dapat poster gede “Marlina” versi UK!
Saya baru saja ngeh kalau acara itu diliput oleh The Jakarta Post.
https://www.thejakartapost.com/…/indonesian-film-marlina-tr…
#harifilmnasional #bulanfilmnasional
No comments:
Post a Comment