Wednesday, 17 May 2017

Pelangi dan Matahari.


Medina dan Baba berjalan ke sekolah tadi pagi, ditemani rintik-rintik hujan, sambil sesekali melewati genangan air. Hari ini mendung dan kelabu. Medina bertanya, mengapa tidak ada pelangi. Aku menjawab: karena untuk menciptakan pelangi, dibutuhkan matahari yang menyorot kuat dan bersahabat. 
Tiba-tiba saya teringat Indonesia. Tiba-tiba aku merindukan munculnya matahari yang bersinar tajam dan menaungi alam semesta negeri kita, agar semua warganya--ya, kita semua!--bisa menikmati warna warni pelangi di tanah air kita sendiri, sambil sesekali ngobrol santai menyeruput teh dan kopi dan bercanda ria seperti dulu lagi.