Thursday 27 June 2019

The Significance of Garin Nugroho

My article in 2019 Taipei Film Festival Programme Catalogue (English and Chinese version), related to their program titled "Filmmaker in Focus: Garin Nugroho".

Click here

Sunday 23 June 2019

Lima Alasan Mengapa Do Re Mi& You Asyik


Image result for doremi&you
Bukan resensi proper, dan bukan berbayar. Hanya kesan saya sehabis menonton: 


1.       Ini film semua umur. Orang dewasa bisa membawa anak-anak (anak sendiri, keponakan, dll). Bisa merayakan sinema Indonesia bersama-sama, jadi acara keluarga.

2.       Tidak hanya film anak-anak. Tapi ini juga musikal (atau, setidaknya, penuh dengan lagu dan tari).  Dengan koreografi tari yang ciamik. Dan musik ditangani Andi Rianto yang  saya suka karya-karyanya (misalnya dalam Biarkan Bintang Menari, Pocong the Origin, Mendadak Dangdut).
3.       Tidak hanya musikal. Tapi film ini juga berkisah tentang buku-buku yang terkait musik. Ada beberapa judul buku terkait musik yang dicari Putri dkk untuk tampil di ajang DoReMi&You.  Dan internet hanya menjadi alat untuk mencari buku-buku itu di perpustakaan. Semoga film ini membuat anak-anak makin dekat dengan buku (cetak) dan perpustakaan, sebagaimana AADC menyuburkan semangat anak muda berpuisi lewat karakter Rangga dan buku Aku-nya Syumanjaya.
4.       Film ini mengetengahkan semangat hidup dalam kebhinekaan, kemajukan, yang menjadi ciri khas Indonesia. Dari karakternya, kita bisa melihat berbagai suku dan agama, misalnya dengan pemakaian jilbab dan kalung salib. Juga dengan nama sekolah “Bhinneka Jaya”.
5.       Film ini juga bercerita tentang cinta monyet. Saat saya menonton bersama ratusan anak-anak, mereka spontan bereaksi dengan tepuk tangan atau teriakan “cieee…” saat idola mereka dengan malu-malu saling melirik atau hal-hal yang mengarah ke soal naksir-menaksir.  Bagi  orang dewasa (orang tua, kakek/nenek, om/tante), akan dipaksa untuk mengenang cinta monyet  mereka, entah di SMP atau SMA.