Monday, 30 March 2020

Wawancara di Antara

 Saya diwawancarai Kantor Berita Antara seputar Film B Indonesia.

Sunday, 22 March 2020

KULTUM EKKY-HIKMAT Episode 2: Seberapa Gila Elo, Soal Film Bag. 2





Kultum: Kuliah Tujuh Movies, bersama Ekky dan Hikmat. Episode 2: Seberapa Gila Elo, Soal Film Bag. 2.
Jangan lupa subscribe, like, dan bunyikan loncengnya! Dan kalau mau usul topik yang mau dibahas, silahkan tinggalkan di kolom komentar.

Thursday, 12 March 2020

Festival Film di Bukit Bersalju

Januari 2011, saya ke Sundance Film Festival. Di sana, saya berhasil mewawancarai Caroline Libresco, programmer festival film bergengsi yang kala itu sudah menjabat selama 10 tahun.
Salah satu kutipan pentingnya adalah: "Masa depan perfilman ada di tangan sinema Asia!".

Tulisan ini, dan beberapa tulisan lain, dimuat di  Majalah Tempo, 11 Maret 2011
https://majalah.tempo.co/read/136099/festival-film-di-bukit-bersalju








Tuesday, 10 March 2020

Marlina Mampir ke Bristol.

Hasil gambar untuk marlina watershed
Poster Film "Marlina" di Watershed, yang saya bawa pulang
Hasil gambar untuk marlina watershed
Poster Film "Marlina" di Watershed, yang saya bawa pulang

Hasil gambar untuk marlina watershed
Poster Film "Marlina" di Watershed, yang saya bawa pulang
Hasil gambar untuk marlina watershed
Poster Film "Marlina" di Watershed, yang saya bawa pulang
April 2 tahun lalu, saya turut merancang putar film dan diskusi "Marlina The Murderer in Four Acts" di Watershed Bristol--bioskop independen terbesar di barat daya Inggris. Ceritanya, Watershed putar film ini di program regular (ya! Marlina diputar di bioskop komersial di UK), terus saya bikin proposal buat bikin acaranya. Dan dikabulkan.

Saat itu saya dibantu kolega sesama S3 UEA, Toby, dan juga dukungan penuh dari KBRI London. 
Kebetulan, “Marlina” sedang keliling Britania Raya. Sebelumnya, saya menonton film ini di British Film Institute London—tepatnya: BFI Southbank--dan menyaksikan diskusi Mouly Surya dan Rama Adi dengan penonton di sana setelah pemutaran.
Kembali ke Bristol. Bersama Bu Hana Satriyo, istri dari Pak Dubes yang juga adalah aktivis perempuan, saya ikut menjadi salah satu pembicaranya. Menarik sekali ulasan Bu Hana, perspektif feminisme yang menyegarkan. Sayang saya tidak mendapatkan papernya. Tapi saya sudah usulkan untuk dikirim ke media.
Hari itu, kursi nyaris terisi penuh, sekitar 80%. Dan sebagian besar, non-Indonesia. Dan mereka antusias berdiskusi.
Tentu saja, ajang itu tidak sekadar diskusi dan putar film. Saya berkenalan dan jadi akrab dengan kurator Watershed, misalnya. Dan…saya dapat poster gede “Marlina” versi UK!
Saya baru saja ngeh kalau acara itu diliput oleh The Jakarta Post.
https://www.thejakartapost.com/…/indonesian-film-marlina-tr…

#harifilmnasional #bulanfilmnasional