Tuesday, 31 December 2013

Film Favorit Saya Sepanjang 2013

Karena jarang menonton film di bioskop, agak susah bagi saya untuk membuat daftar film terbaik. Apalagi tidak semua film yang ditonton itu adalah film-film baru.  Karena itu, saya menamakan daftar ini “film favorit sepanjang 2013”, yaitu film-film yang baru saya tonton di tahun ini yang menjadi favorit saya.
Mengapa favorit: satu, karena saya suka (enjoyment). Dua, karena film  itu membuat saya berpikir atau merenung. Tiga, karena adegan-adegannya (atau pengalaman menontonnya) masih menempel di benak.

Berikut daftarnya:


1.       Dial M for Murder (3D)
Versi 3D film ini hanya dirilis di kalangan sangat terbatas saat itu. Karena bioskop 3D kala itu sudah banyak yang bangkrut dan penonton mengeluh sakit kepala saat memakai kacamatanya.   Film Hitchcock satu-satunya yang 3D. dan memang luar biasa efeknya.  Beruntung sekali menonton film ini. Jadi pengen nonton film-film 3D dari tahun 1950an yang rata-rata film fantasi, sci-fi, dan monster.

2.      




The Rocky Horror Picture Show
Awalnya karena penasaran, mengingat studi saya adalah kajian film cult. Begitu menonton langsun jatuh cinta. Pertama, oleh semangat interaktif penontonnya. Bayangkan: setiap pasangan “normal” itu hadir, langsung diteriaki “ass hole!” dan “slut!”.  Nyaris setiap nama pasangan itu disebut. Kedua, tentu dengan karakter-karakternya yang ganjil plus ceritanya yang juga ganjil (sci-fi gaya Frankenstein campur alien dan musical). Dan terakhir, tentu saja adalah lagu-lagunya. Tidak hanya sing along dan quote along, para penontonnya juga mengomentari dialog dan adegan jelek, dan membawa peralatan interaktif untuk diperagakan mengikuti adegan (nasi saat adegan nikah, sarung tangan, pistol air untuk adegan hujan, dll).


3.       Belenggu (Shackled)

Inilah salah satu film terbaik di genre popular generasi 1998. Apa yang dibangun Joko Anwar lewat Kala dan Pintu Terlarang, dan dipertegas oleh Rumah Dara dan The Raid, disempurnakan di film ini oleh Upi. Cerita yang sukar ditebak (walau memakai “kelinci”  sebagai bagian dari cerita, seperti banyak dipakai film lain), acting yang menawan, dan nilai produksi yang diatas rata-rata. Saat diputar di All-Nighters di Terracotta Film Festival, film ini adalah yang terbaik.
film ini sudah beredar dalam format DVD di UK, diedarkan oleh Terracotta.


4.   
    Something in the Way
Membahas film bertema Islam dari Indonesia tidak akan lengkap tanpa film ini, juga film pertama (Lovely Man) dan film terakhir yang akan dibuat tahun 2014 (Naked). Sekali lagi, Teddy Soeraatmaja mengupas kisah dilemma moral seorang manusia biasa saja, yang dikaitkan dengan seksualitas, agama, dan kemunafikan. Kita bisa melihat perubahan-perubahan tabiat tokoh-tokoh utamanya. Kali ini, sang sutradara menggali tema-tema yang terkesan remeh temeh namun akrab dalam keseharian penduduk (Muslim) Indonesia: masturbasi.


5.       The Jazz Singer
Salah satu film pertama yang kental dengan nuansa keagamaan.  Jika The Birth of A Nation mengetengahkan isu kontroversial seputar KKK, film ini tidak mengarah ke hal sensitive, tapi lebih kepada dialektika seni budaya Yahudi  dan secular yang diwakili Broadway. Film bicara pertama di dunia ini menerapkan cerita tiga babak yang sederhana, namun mengena ke banyak penontonnya, saat itu dan kini. Karena, tema keluarga dan hubungan anak-bapak adalah topik yang tak pernah kering dari haru biru.


6.      

Cloud Atlas

Tiga sutradara menjahit beberapa cerita dengan ciamik. Selain ceritanya yang canggih dan njelimet, tentu saja nilai lebih harus diberikan pada bagian art khususnya make-up dan seni peran. Bersama dengan Django Unchained dan Lincoln, film ini berbicara soal kebebasan dan perbudakan.

7.       









The World’s End

Orang Inggris, khususnya sutradara film ini, memang gila. Walau tidak sekuat dua film sebelumnya, tapi trilogy Es Krim ini tidak kalah gokil dan seru, khas lelucon orang British.

8.       Pacific Rim

Film Robot dan Del Toro, dan  beberapa monster sekelas Godzilla, sebuah kombinasi yang tak bisa tidak menarik perhatian pencinta Voltus V seperti saya.

9.       Les Miserables

Cukup lama saya tidak merinding saat menonton film, dan senandung-senandung di film musical ini tidak hanya membuat bulu kuduk berdiri, tapi emosi juga seperti diseret masuk ke dalam cerita.

10.   Django Unchained


Sebagai penggemar Tarantino, saya cukup terpuaskan dengan pendekatan grindhouse ala Django jaman baheula, kekerasan yang bersimbah darah, dan cerita serta gaya bertutur yang unik.

11.   Lincoln

Semangat Spielberg untuk kembali ke masa Lincoln begitu detil. Dan visinya terhadap anti perbudakan begitu kental.  Pun dengan cerita yang tak hanya memperlihatkan sisi jagoan dan super, tapi juga kekurangan yang manusiawi. Dan hal ini didukung acting yang mumpuni



Saya ketinggalan Gravity, Zero Dark Thirty, Blue is the Warmest Color, Nebraska, Rush, Captain Philip, Hobbit 2, Anchorman 2,  Only God Forgives,  dan banyak lagi.

yang mengecewakan: The Conjuring, Iron Man 3, Texas Chainsaw 3D

Semoga tahun depan bisa lebih banyak menonton di bioskop.F

Momen-Momen Bersejarah 2013: Year of Living Academically (?)

Maafkanlah saya yang jarang menulis di blog. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dan bersejarah sepanjang 2013.

8 dan 24 Januari. Pertemuan-pertemuan awal dengan supervisor, Prof. Mark Jancovich dan Dr. Rayna Denison 

26 January, ke Cambridge bersama rombongan DOS UEA 

7 Februari, rumah Inek dan Akek kebakaran. Aku di sini Cuma bisa Skype-an dan telpon. 

1 Maret Kunjungan Indra dari Brighton

18 Maret, Medina, Ossy, Inek dan Akek berkunjung.  Kesunyian pecah sudah. Keluargaberkumpul kembali.

18 Maret- 27  April Menemani Akek dan Inek ke Cambridge, London, dan FELBRIGG HALL AND OXBURGH HALL DAY TRIP (21 April)

Akek dan Inek, dan Memei merasakan salju pertama di bulan Maret.

23  Maret, Go Global Night, Indonesian Society menari dan main Angklung

4 April merilis tulisan Two Orphan Filmsby Usmar Ismail di CInematheque Quarterly, Singapore


Juni-Agustus  Go Go Gorilla Hunt 
15 Juni, Indofest di Nottingham, nginep di rumah Eric dan Maya Sasono J 

17 Juni pindah ke pusat kota, daerah SunnyHill

30 Juni, ketemu Lloyd Kaufman himself, sambil nonton premiere Return to Nuke ‘Em High: Vol 1. tak hanya dapat wawancara eksklusif, Lloyd memperkenakan saya di depan ratusan fans Troma :) cek di sini

14 Juli, jadi pembicara di Q&A The Act of Killing, di Cinema City, "The Act of Killing" plus Q&A 

17 Agustus, jalan-jalan ke Cromer
25 Agustus, Medina Azzahra 2 tahun!
31 Agustus, merayakan atau merenungi usia 40 tahun di Great Yarmouth

16-20 October jadi panitia sekaligus peserta  London Indonesian Film Screenings di SOAS dan Workshop on Indonesian Cinema di Royal Asiatic Society. Bertemu teman lama, berkenalan dengan teman baru. Saya presentasi paper Tromatized: The Political Economy of Dubbing in Troma Team’s FerociousFemale Freedom Fighters , dan juga jadi chair di sesinya Ben Murtagh dan Yvonne Michalik.

6 November, ikutan Study Day FTM UEA bertema. Kid Culture:
Thinking Differently About Children’s Media. Judul paperku:  The Cult of Si Unyil:
From Children’s TV Puppet Show to Pop Culture Icon



Bukunya bisa dibeli online di Amazon.


27-29 Desember, kunjungan teman lama ke Norwich: Tito Imanda (Goldsmith, University of London) dan Ayu (SOAS London) Nayla (Edinburgh) dan Veronika (Harvard).

Dan terakhir:  Desember terlibat di Piala Maya sebagai juri kritik film



Wednesday, 25 December 2013

The Big Bang Theory - Merry Newtonmas Everyone!

Sheldon declaims, "December 25th 1642 Julian calendar: Sir Isaac Newton is born. Jesus on the other hand was actually born in the summer." Leonard responds with characteristic sarcasm "Merry Newtonmas everyone!" 



According to the man who posted the video, Jesus was probably born in in the spring of 4 AD. Newton was indeed born on December 25th 1642 Julian calendar, which is January 4th 1643 Gregorian calendar.

here's the clip
the full script

Monday, 16 December 2013

The Tielmans (Ekky Imanjaya, 2010, 21 min)

This short 'indorockumentary' tells the story of Andy Tielman, the co-founder and frontman of The Tielman Brothers (the band that started the European musical revolution known as Indorock in 1957, and pioneered Dutch "Nederpop.").
Part 1:
http://www.youtube.com/watch?v=VrNLWEI7Q6Y&feature=youtu.be&a

Part 2: http://www.youtube.com/watch?v=hGbK7_jDEcM


In 1945, Andy Tielman with his brothers, sister, and parents founded a family band in Surabaya, Indonesia. In 1957, they became The Tielman Brothers, and that's how Nederpop (popular music in Holland) and a genre called Indo-rock began. In 1981. The Tielman Brothers started to stop playing music. But, Andy Tielman, the frontman, still performs, this time with his new family: Carmen the wife/manager and Loraine Jane the daughter. This is about The Tielmans, this is about Andy as family man.

Director/Writer: Ekky Imanjaya
Producer Dyah Indrapati/ @ekkyij
Editor Darwin Nugraha
Duration: 21 Minutes
Language: Indonesian, Dutch, with English Subtitles

Andy Tielman official website: http://andytielman.nl/

Other Links (in Indonesian):
1) The Tielman Brothers, Sebuah CD, dan Kearsipan Kita Oleh EKKY IMANJAYA http://kunci.or.id/articles/the-tielm...
2) Dari Kerupuk ke Persneling http://nasional.kompas.com/read/2008/...
3) Pesta Rock Andy Tielman: http://www.tempo.co/read/news/2008/06...
4) Pasar Malam Besar (1) Merayakan Kenangan, Menyeruput Eksotisme http://historia.co.id/artikel/budaya/...
5) PASAR MALAM BESAR (2)
Berawal dari Gerakan Perlawanan http://historia.co.id/artikel/budaya/...