Manusia Sempurna Menurut Iqbal Februari 13, 2007
Posted by ummahonline in Catatan Kaki, Kolum.trackback
Oleh: Ekky Malaky
sumber: https://ummahonline.wordpress.com/2007/02/13/manusia-sempurna-menurut-iqbal/
Terbit pertama kali di majalah Nebula.
Iqbal, banyak orang bilang, terpengaruh oleh Friedric Nietzsche. Bahkan, dia ingin membuat buku, The Book of a Lost Prophet, yang bergaya Nietzschean seperti Thus Spoke Zarathustra—tetapi kematian lekas memanggilnya. Banyak orang melihat bahawa “Insan Kamil” Iqbal terpengaruh oleh konsepUbermensche.
Walau bagaimanapun, sesungguhnya Iqbal lebih dari itu, dia menggali kembali konsep tentang Khalifah dalam ajaran Islam, khususnya Jami dan Rumi. Sedang dari Bergson, Iqbal terpengaruh dengan konsep “waktu”.
Khusus untuk Insan Kamil (Manusia Sempurna), konsep ini adalah salah satu fikiran inti Iqbal, di samping Khudi (Selfness, Ego). Memang, filsafat Iqbal adalah filsafat yang meletakkan semua kepercayaannya pada Manusia yang dilihatnya memegang kemungkinan tak terbatas, kemahuan untuk mengubah dunia, dan dirinya sendiri. Untuk Manusia Sempurna ini, Iqbal menulis:
Isilah telinga kami dengan musikmu
Bangkitlah dan bunyikan kecapi persaudaraan
Berilah kami kembali cawan anggur cinta
Berilah kami lagi hari-hari damai pada dunia
Kirimkan pesan perdamaian pada si gila perang
Bangkitlah dan bunyikan kecapi persaudaraan
Berilah kami kembali cawan anggur cinta
Berilah kami lagi hari-hari damai pada dunia
Kirimkan pesan perdamaian pada si gila perang
Insan kamil muncul dari suatu pencarian yang penuh semangat, suatu peneguhan kemuliaan yang berhasil. Untuk mencapai tataran ini, Ego harus melaluinya dengan tahapan-tahapan: (1) ketaatan kepada hukum, (2) penguasaan diri sendiri yang merupakan bentuk tertinggi kesedaran diri tentang peribadi, dan (3) kekhalifahan Ilahi.
Muhammad Iqbal, menerjemahkan Insan Kamil alias khalifatullah sebagai co-creator; dengan Allah sebagai Creator-nya. Seperti dalam salah satu sajaknya dalam Payam-i Masyriq (Pesan untuk Bangsa Timur), iaitu sebuah puisi sebagai jawapan dari West-östlicher Diwan dari Johann Wolfgang von Goethe.
Engkau telah ciptakan malam dan aku membuat lampu
Engkau telah ciptakan lempung dan aku membuat cangkir—(Ekky Malaky)
Engkau telah ciptakan lempung dan aku membuat cangkir—(Ekky Malaky)
No comments:
Post a Comment